Wednesday, April 13, 2016

Amalan puasa khusus untuk Allah

 
Image result for Amalan puasa khusus untuk AllahDalam suatu riwayat dikatakan bahwa Allah ta’ala berfirman yang artinya “setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku.” Riwayat ini menunjukkan bahwa setiap amalan manusia adalah untuknya, sedangkan amalan puasa, Allah khususkan untuk diri-Nya. Allah menyandarkan amalan tersebut untuk-Nya.
 
Kenapa Allah menyandarkan amalan puasa untuk-Nya???
 
 
Alasan pertama, 
 
karena didalam puasa, seseorang meninggalkan berbagai kesenangan dan berbagai syahwat. Hal ini tidak didapati dalam amalan lainnya. Dalam ibadah ihram, memang ada perintah meninggalkan jima’ dan meninggalkan berbagai harum-haruman. Namun bentuk kesenangan lain dalam ibadah ihram tidak ditinggalkan. Begitu pula dengan ibadah shalat. Dalam shalat kita memang dituntut untuk meninggalkan makan dan minum. Namun itu terjadi dalam waktu yang sangat singat. Bahkan ketika hendak shalat, jika makanan telah dihidangkan dan kita merasa butuh pada makanan tersebut, kita dianjurkan untuk menyantapnya dan boleh menunda shalat ketika dalam kondisi demikian.
Jadi dalam amalan puasa terdapat bentuk meninggalkan berbagai macam syahwat yang tidak kita jumpai pada amalan lainnya. Jika seseorang telah melakukan ini semua seperti meninggalkan hubungan badan dengan istri dan meninggalkan makanan dan minuman ketika berpuasa dan dia meninggalkan semua itu karena Allah Swt, padahal tidak ada yang memperhatikan apa yang dia lakukan tersebut selain Allah Swt, maka ini menunjukkan benarnya iman orang yang melakukan ibadah semacam ini. Itulah yang dikatakan oleh Ibnu Rajab, ‘inilah yang menunjukkan benarnya iman orang tersebut’. Orang yang melakukan puasa seperti itu selalu menyadari bahwa dia berada di dalam pengawasan Allah meskipun dia sendirian. 
 
Dia telah mengharamkan melakukan berbagai macam syahwat yang dia sukai. Dia lebih suka menaati Rabbnya, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena takut  pada siksaan dan selalu mengharap  ridha dan pahala-Nya. Sebagian salaf mengatakan, ‘beruntunglah orang yang meninggalkan syahwat yang ada di hadapannya karena mengharap janji Rabb yang tidak nampak di hadapannya”. Oleh karena itu, Allah membalas orang yang melakukan puasa seperti ini dan Dia pun mengkhususkan amalan puasa tersebut untuk-Nya dibanding dengan amalan-amalan lainnya.
 
Alasan kedua, 
 
puasa adalah rahasia antara seorang hamba dan  Rabbnya yang tidak ada orang lain  yang mengetahuinya. Amalan puasa berasal dari niat batin yang hanya Allah saja yang mengetahuinya dan dalam amalan puasa ini terdapat bentuk meninggalkan berbagai syahwat. Oleh karena itu Imam Ahmad dan selainnya mengatakan, “dalam puasa sulit sekali terdapat riya’. Dari dua alasan inilah Allah menyandarkan amalan puasa pada-Nya berbeda dengan amalan lainnya.
 
sumber;