Iman Ghozali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin menerangkan tentang roh: ‘roh mempunyai dua pengertian: roh itu adalah bagian dari jasad manusia, yaitu suatu zat yang sangat halus yang bersumber dalam ruangan hati (jantung), menjadi pusat dari semua aliran pembuluh darah yang menyebar ke seluruh bagian tubuh manusia. Karenanya manusia dapat hidup dan bergerak, dapat merasakan berbagai perasaan, dengan mata dapat melihat, dengan telinga dapat mendengar, dan dengan hidung dapat mencium, dan dengan otak dapat berpikir.
Adapun
roh pengertian kedua inilah, manusia dapat mengenal dirinya dan
penciptanya, dapat mecapai berbagai ilmu pengetahuan, dapat
berprikemanusian, berakhlaq baik, berbeda dengan binatang. Roh ini dapat
menerima perintah dan larangan dari Allah dan bertanggung jawab atas
gerak-gerik, tingkah laku dan perbuatannya. Ia menjadi pusat segala
aktivitas manusia.’
Iman al-Ghozali berpesan kepada ummat Islam bahwa hakikat roh itu tidak akan pernah diketahui manusia dan tidak dapat diukur dengan apapun serta tidak dapat dianalisis dengan akal pikiran manusia.
Iman al-Ghozali berpesan kepada ummat Islam bahwa hakikat roh itu tidak akan pernah diketahui manusia dan tidak dapat diukur dengan apapun serta tidak dapat dianalisis dengan akal pikiran manusia.
Roh adalah hidup selama ada kehidupan dan tidak bergantung pada ruang dan waktu, bahkan tanpa ruang pun roh tetap ada dan tetap hidup.
Keadaan
dan hakikat roh tidak dapat diketahui dan dipelajari oleh siapa pun,
sekalipun para nabi dan para rasul.
Roh merupakan perkara ghaib yang tidak akan pernah dilihat bentuknya oleh manusia. Allah menyatakan dalam firman-Nya tentang perkara ghaib...;
Roh merupakan perkara ghaib yang tidak akan pernah dilihat bentuknya oleh manusia. Allah menyatakan dalam firman-Nya tentang perkara ghaib...;
‘Katakanlah, tidak ada seorang pun dilangit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah…..’(QS:an-Naml:65).
Banyak dukun dan paranormal yang memberikan informasi mengenai roh kepada masyarakat dalam berbagai kasus, seperti: kesurupan; ‘wah, ini kesurupan roh A karena begini-begitu..’ dan ‘wadagnya cocok dengan karuhunnya sehingga ditinggalin karuhun’, memanggil roh siliwangi, brawijaya, sunan kalijaga dll. Maupun mereka mengaku bisa melihat dan berdialog dengan roh manusia yang meninggal untuk meminta nasihat.
Islam akan membawa kita menemukan beberapa pengetahuan mengenai keadaan roh manusia. Allah SWT mengisyaratkannya mengenai roh ini...:
‘..dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah, ‘Roh itu termasuk urusan Tuhanku (Allah), dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.’
(QS:al-Israa’:85).