Ternyata ini Rahasia Makan ketika Lapar sekali dan Berhenti Sebelum Kenyang
Siapapun pasti sudah mafhum dengan hadis di atas. Bahkan tak sedikit yang hafal di luar kepala. Namun biar begitu, tak ada jaminan penghafal hadis tersebut sekaligus dapat mempraktekkan apa isinya. Termasuk saya sendiri yang pasti. So, kenapa harus makan di saat lapar? Sementara dunia medis menyarankan agar kita makan dengan penuh keteraturan. Pagi, siang, malam, meski pun perut sebenarnya tidak lapar-lapar banget.
Setelah mencoba merenung-renungkan keberadaan hadis tersebut bak ulama hadis beneran, saya memahami bahwa setidaknya ada 2 pelajaran penting yang terkandung di dalam hadis tersebut ;
Pertama,
makan di saat perut benar-benar lapar barangkali dimaksudkan agar nafsu kita tidak neko-neko, tidak ribet dan tidak merepotkan untuk hanya soal makanan. Kita mungkin pernah mengalami situasi dimana kita benar-benar lapar. Di saat seperti itu, makan nasi dengan garam saja rasanya sudah nikmat dan lahap. Tak ada sebutir nasipun yang kita biarkan tersisa dan semuanya kita telan dengan penuh kegembiraan.
Beda soal kalau kita mau makan di saat perut tidak benar-benar lapar. Karena tidak benar-benar lapar, tentu selera makan kita biasa-biasa saja. Nah, dalam situasi seperti itu kita pun berpikir, "Enaknya makan pakai lauk apa ya, sayur apa ya, sambel apa ya dst..." Kita pun sibuk memikirkan menu yang enak. Biar mahal sekalipun tak masalah, yang penting selera makan jadi tergugah.
Kondisi seperti ini jelas berbeda dengan ketika kita mau makan di saat perut memang merasa lapar. Tak perlu berpikir macam-macam sebenarnya andaikan kita mau. Cukup ada nasi, garam dan sebungkus kerupuk saja sebetulnya sudah cukup dan kita bisa makan dengan lahap. Lapar sih. Jadi, makanlah ketika perut benar-benar lapar.
Kedua,
kalau makan di saat perut merasa lapar bertujuan agar nafsu tidak macem-macem, berhenti sebelum kenyang justru bertujuan untuk mengekang nafsu agar terhindar dari kecenderungan melampiaskan. Berhenti sebelum kenyang sangatlah pararel dengan makan ketika lapar.
Bisa dirasakan apa yang terjadi dalam benak kita di saat kita makan ketika perut merasa lapar. Yang pasti adalah keinginan untuk makan banyak dan melebihi porsi biasanya to, yang semua itu ditujukan untuk menghilangkan rasa lapar. Tetapi Nabi menyarankan agar berhenti sebelum kenyang dimana hal itu bertujuan agar kita terhindar dari sikap melampiaskan.
Karena itulah kemudian ada puasa yang maknanya 'al-imsak', yakni kemampuan menahan disaat terbukanya peluang untuk melampiaskan. Syariatnya memang mengatakan bahwa puasa itu adalah menahan diri dari makan, minum, merokok dan melakukan hubungan suami-istri di siang hari.
Namun hakikatnya, puasa tak hanya berhubungan dengan soal makan, minum, rokok dan seks. Anda tidak korupsi disaat terbuka kesempatan untuk korup, itu juga puasa. Anda tidak colak-colek tubuh perempuan saat lagi berdesak-desakan di pasar padahal kesempatan itu terbuka lebar, itu juga puasa.
Dalam mendidik umatnya agar memiliki sikap pengendalian diri yang kuat terdahap godaan hawa nafsu, Nabi mengajarkannya mulai dari hal-hal paling kecil. Salah satunya adalah makanlah dikala lapar dan berhenti sebelum kenyang.