http://www.fadhilza.com/2012/11/dunia-metafisika/bacaan-dzikir-yang-sesat-dan-menyesatkan.html#comment-642395
Berdzikir mengingat Allah adalah kegiatan yang banyak diperintahkan Allah dalam Al Qur’an, bahkan dalam surat An Nisa ayat 103 kita diperintahkan agar ingat pada Allah ketika berdiri, duduk dan berbaring. Namun demikian dalam pelaksanaan dzikir ini kita harus berhati hati, lakukanlah dzikir sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan al Qur’an. Pada kenyataannya dewasa ini masih banyak ditemukan amalan dzikir sesat dan menyesatkan. Bacaannya betul menyebut nama Allah, namun niatnya salah dan keliru. Mereka mencampur aduk nama Allah dengan nama selain Allah. Mereka menyebut nama Allah bukan untuk mengabdi atau menganggungkan Allah.
Mereka menyebut nama Allah untuk menghadirkan dan meminta bantuan khodam Jin.
Inilah yang diingatkan Allah dalam surat Al A’Raaf ayat 180 :
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. A(Al A’raaf 180)
Pada surat al A’Raaf ayat 180 diatas Allah mengingatkan :”…..tinggalkanlah orang orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama Allah”. Karena pada kenyataannya masih banyak orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama Allah. Mulutnya menyebut nama Allah, namun hati dan fikirannya membayangkan sesuatu selain Allah. Mereka telah melakukan tindakan mempersekutukan Allah dalam menyebut namaNya.
Berikut ini kami sampaikan beberapa aliran tarekat yang mengajarkan dzikir menyesatkan, atau melakukan dzikir tidak sesuai dengan tuntunann Al Qur’an dan Rasulullah.
MERUQYAH AHLI TAREKAT NAQSYABANDIYAH
Dikisahkan oleh :
Syamsul Arifin
Sebenarnya orng ini pernah diruqyah pada waktu anaknya terus menerus mengalami sakit. Sembuh sebentar kemudian sakit lagi, itu terjadi terus menerus. Istrinya curiga hal ini disebabkan oleh suaminya yang ikut ajaran toriqot. Karena suaminya sering skali ketika wiridan ajaran toriqot (Naqsyabandiyah) mengalami kesurupan (trance) dan dalam kesurupan itu sering menggambar wajah orang. Anaknya tidak mau bila digendong oleh ayahnya seperti ketakutan, bahkan anaknya tidak mau masuk kerumahnya sendiri shingga sampai sekrang menginap dirumah kakak istrinya.
Ketika pertama saya remah orang ini, saya ajak diskusi singkatnya saya tanya dia tentang amalan yang dia lakukan? Dia menjawab yaitu mengucapkan ya Allah sebanyak-banyaknya tetapi supaya khusu’ dia disuruh gurunya utuk membayangkan wajah gurunya ketika berdzikir. Kemudian saya bertanya kepadnya apa artinya dzikir? Dia menjawab dzikir artinya ingat atau mengingat. saya tanggapi nah loh dzikir artinya mengingat, mengapa lisan anda mengucapkn ya Allah sedangkn hati anda mengingat wajah guru anda, bukankah ini bentuk kesyirikan yang mana dalam ibadah anda menyertakan selain Allah SWT.?
Dia kaget dan menyadari bahwa selama ini dia telah salah. Kemudian dia saya ajak mengucapkan doa pembersih, seketika itulah dia kaget, karena reaksinya langsung, tangannya bergerak-gerak sndiri, saya bimbing dia agar serius dalam doa pembersihnya itu agar jin yang ada dalam tubuhnya itu benar-benar menjadi lemah, kemudian saya bacakan ayat-ayat ruqyah., selama ruqyah tubuhnya bergetar-getar hebat bahkan hampir saja dia kehilangan kesadaran, tetapi segera saya ingatkan dia agar tetap terjaga.
Setelah selesai ruqyah orang ini saya tanya, apa yang dirasa? Dia mengatakan badan terasa ringan, dada terasa plong, dan kepala terasa ringan tanpa beban. Setelah itu saya nasehati agar tidak lagi mengamalkan amalan-analan yang tidak ada tuntunan dari Rasulullah SAW. Apalagi amalan yang mendekati kemusyrikan. Boleh kita berdzikir sebanyak-banyaknya dengan cara yang syar’i dan niatkan hanya sebagai pengabdian kita kepada Allah SWT. Dia menjawb” insya Allah mulai detik ini saya tidak mengamalkan amalan-amalan yang tidak syar’i. Alhamdulillah. Inilah ucapan terahir kami pada ruqyah pertama itu. Dan Alhamdulillah anaknya segera sembuh sampai sekarang, dan tedak takut lagi masuk kerumahnya sndiri.
Beberapa minggu berlalu saya tanya kabarnya lewat sms, masih adakah gangguan yang dirasa? Dia menjawab ” masih sdikit seperti ada orang yang mau masuk ke tebuhnya tetupi tidak bisa, diapun minta diruqyah lagi untuk kedua kalinya..
PARA KYAI AHLI TAREKAT SESAT YANG TIDAK SHOLAT
Zulkarnain ElMadury
Akar akar kesyirikan masa jahiliyah masih saja terdapat pada kelompok kelompok Islam yang semestinya harus sirna dari lubuk hati umat Islam ketika sudah mengucapkan Syahadat. Syahadat itu bukan sekedar ucapan belaka, tetapi perlu pembuktian, kalau hanya Allah tempat pelindung dan mengajukan permohonan. Nyatanya syahadat hanya dijadikan benteng perisai untuk disebut Islam, sekalipun tak pernah bertauhid dalam beriman kepada Allah. Hal tersebut terdapat dalam kehidupan Muslim yang terlalu awam dalam kehidupan beragama. Dan yang lebih parah lagi , banyak ayat ayat Quran yang di potong potong dijadikan ajimat, penolak bala, disamping huruf huruf arab yang digunakan sebagai racikan bikin ajimat.
Banyak dikalangan mereka yang mengaku Ulama sebenarnya punya profesi dukun, dengan menampilkan keyakinan ganda dan bersekutu dengan anak anak Iblis laknatullah. Jin jin menjadi bala tentara mereka di dalam melaksanakan praktek praktek perdukunan. Jin Jin itu pula menjadi mitra kerja mereka dalam rangka bisnis ilmu gendam, hipnotis, membuat orang tertarik , semacam ilmu asih yang ditebarkan diberbagai kesempatan di majelis majelis mereka.
Di Madura tak sedikit orang mengaku habib (orang orang arab), mereka memiliki kamar kamar praktek yang terbilang mewah, seperti di daerah Arosbaya, Burneh dan wilayah bangkalan lainnya. Tetapi profesi orang ngaku habib ini selalu jual ajimat dengan harga dari ratusan ribu sampai puluhan juta, Rumah mereka yang ngaku habib ini bukan sekedar rumah yang bernuansa mewah belaka, tetapi juga dibuat sedemikian rupa guna menarik minat para pasein dari berbagai penjuru.
Saya bertemu beberapa orang yang sangat dimulyakan dan dihormati di Madura oleh para pengikutnya. Seperti Kyai Dawi almarhum, seorang kyai yang gak pernah makan nasi, sehari harinya cuma minum kopi doang dan rokok yang sambung menyambung, dia gak pernah shalat, karena mengikuti Thoriqah. Hidupnya dihabiskan di tempat duduk dengan melayani tamu sambil memutar biji tasbih. Selalu yang dibicarakan kyai ini tentang kehebatan para kyai sebelumnya yang dikatakan sebagai para wali, terutama para sesepuh K. Dawi almarhum.
Juga bertemu deng KH. Asmuni (almarhum ) seorang putra dari KH. Zainal Arifin al marhum , Beliau KH. Asmuni diyakini punya ilmu yang tiada taranya dikalangan ormas tertentu. Bahkan dikenal memiliki karomah. Semasa hidupnya beliau, saya bertemu beliau disebuah tempat beliau berbaring, karena gak bisa berjalan. Beliaupun tidak pernah shalat, karena mengaku sampai pada tingkat Ma’rifat.
Saya juga bertemu dengan KH. Husni pengasuh pondok pesantren Attaufiqiyah Bluto Sumenep. Saya dengan beliau cukup akrab, bahkan tidak ada batas kalau berbicara, karena saya mengenal beliau dengan penuh kekeluargaan, Beliau juga pengikut thoriqah, juga gak pernah shalat selama saya kenal beliau, karena berkeyakinan shalat itu tidak harus mengikuti gaya Syariat..
Saya juga pernah mengikuti KH, Amirul Khatib Sumenep , tokoh sholawat wahidiyah yang dikagumi oleh pengikutnya. sholawat waidiyah adalah produk KH, Romo Yai Abdul majid Ma’ruf kediri , dalam perjalanannya , juga hanya sholawat yang dibesar besarkan oleh beliau tanpa sholat.
Juga saya pernah kenal seorang sesepuh Kyai Sumenep (al Marhum), seorang kyai yang sangat disegani, beliau KH. Asnawi, yang menjadi silsilah para kyai di Kecamatan lentenf, masih keluarga Kyai Asmuni, saya sangat mengenal beliau yang juga mengikuti tohriqah tanpa shalat.
Dalam pandangan Kyai kyai tertentu, sholat itu hanya untuk orang awam. Sebenarnya sangat banyak pengalaman saya berteman para sesepuh Kyai di Madura. Bahkan dari keluarga saya sendiri di Sitobondo di Daerah Kendit, saya punya saudara sepupu yang selalu berpraktek perdukunan juga. rumahnya dibuat sedemikian rupa yang mengesankan sebagai kyai terkenal, ratusan paseinnya, datang dari berbagai penjuru setiap hari. Ya kerjanya cuma memutar tasbih tanpa shalat. Segudang pengalaman saya dialam Kyai, membuat saya berpikir panjangan dan menyimpulkan kalau saya sedang dialam yang jauh dari ajaran Islam yang murni. ditahun 1977 saatnya menyesali diri, meninggalkan alam kyai yang penuh cerita fiktif dan legenda kedaerahan.
Kalau saya sebutkan banyak kyai yang saya kenal dengan baik dan akrab dengan beliau, tetapi pada kesimpulannya tidak pernah membuat saya menjadi lebih Islam, melainkan makin menjauhkan saya dari Islam yang benar. Itulah kesimpulannya. Karena selama dengan mereka, saya hanya mengenal Islam, menghitung biji tasbih, menjual ajimat, bicara kesaktian , kekebalan, bisa terbang, gak usah shalat, dan semacamnya.
RUQYAH DZIKIR OVER DOSIS
Berikut adalah Amalan Dzikir yang diwiridkan sejumlah 10.000/perhari oleh mantan pemilik ilmu hitam yang sulit di dilucuti ini. Orang bodoh menyembutnya sakti, ia bisa mengendalikan lawan bicara dengan matanya (termasuk para ahwat lugu), plus keahlian lain seperti memberi konsultasi, pijat refleksi, ruqyah, bahkan kebal digigit nyamuk selama 8 tahun. Mas Hengki mengaku sudah mendatangi lebih dari 5 kota untuk mencari paranormal yang bisa melepas ilmunya yang telah ia genggam selama 8 tahun terakhir ini.
8 Tahun ia sakti dan hal itu hanya membuat ia Jenuh. Karena hatinya
menangis ingin kembali, Alhamdulillah 20 Desember 2012 lalu dipertemukan
dengan saya (NAI) dalam pelatihan Rehab Hati dan Quranic Healing Gratis
di bandung yang mengadakan pelatihan ruqyah syar’iyyah gratis di
Bandung. Gratis ruqyah dan pelucutan ilmu tenaga dalam, kebatian,
kesaktian, ilmu kebal, ilmu hitam dan lain lain.Berikut adalah Amalan Dzikir yang diwiridkan sejumlah 10.000/perhari oleh mantan pemilik ilmu hitam yang sulit di dilucuti ini. Orang bodoh menyembutnya sakti, ia bisa mengendalikan lawan bicara dengan matanya (termasuk para ahwat lugu), plus keahlian lain seperti memberi konsultasi, pijat refleksi, ruqyah, bahkan kebal digigit nyamuk selama 8 tahun. Mas Hengki mengaku sudah mendatangi lebih dari 5 kota untuk mencari paranormal yang bisa melepas ilmunya yang telah ia genggam selama 8 tahun terakhir ini.
Dzikir 10.000 Harian:
Minggu: “Ya Hayyu Ya Qayyum”
Senin: La Hawla wa laa Quwwata ila Billahil aliyhil Adziim”
Selasa: “Sholallahu ala Muhammad”
Rabu: “Astaghfirullahal Adziim”
Kamis: “Subhannaka Inni Kuntum Minadzaliin”
Jum’at: “Ya Allah”
Sabtu: “Laa Ilaaha Illallah”
HIndari, atau jika anda pengamal maka Akhiri atau rubah niatnya. Karena dari niat itulah sang khodam berdatangan sesuai jumlah bilangan dan waktu yang telah di tentukan.
Salam Tauhid
http://youtube/ySq2pr3hPSg
(Sumber https://www.facebook.com/nai.note/posts/554046424614371)
RAPALAN ASMAUL HUSANA MALAH KERASUKAN JIN.
Suatu hari Team melakukan therapi Qur’anic Healing Indonesia secara massal di sebuah Musholla.
tiba-tiba ada salah seorang bapak yang tiba-tiba meraung-raung (mirip harimau)
di tanyakan kepadanya, ” Siapa yang masuk kedalam tubuh saudaraku ini….????
tubuh yang bergetar itu menjawab : aku Rojak ha..ha..ha
lalu di tanyakan, kenapa engkau masuk dalam tubuh saudaraku…?
jin tersebut menjawab : aku masukkedalam tubuhnya karena aku selalu di panggil2 setiap malam sebanyak 1999 kali.
YA ROZAQ…YA ROZAQ….YA ROZAQ…!!!
=============================
tentu saja semua merasa kaget, kenapa orang yang mendzikirkan asma ya Rozaq kok malah syetan Rojak yang datang….?
owh, ternyata setelah di selidiki si bapak ini ketika berdzikir menambahkan syarat2 khusus, yang syarat tersebut tak pernah di ajarkan oleh Rosululloh.
dia menahan napas pada jumlah tertentu, memasukkan kepalanya kedalam air, dan menambah khusu’ dengan wewangian kemenyan.
============================== ==
Saudaraku, hati-hatilah mengamalkan sesuatu
jika mau mengamalkan sesuatu pastikan bahwa yang di baca benar dan tatacaranya juga harus mengikuti utusan Alloh Muhammad SAW.
tiba-tiba ada salah seorang bapak yang tiba-tiba meraung-raung (mirip harimau)
di tanyakan kepadanya, ” Siapa yang masuk kedalam tubuh saudaraku ini….????
tubuh yang bergetar itu menjawab : aku Rojak ha..ha..ha
lalu di tanyakan, kenapa engkau masuk dalam tubuh saudaraku…?
jin tersebut menjawab : aku masukkedalam tubuhnya karena aku selalu di panggil2 setiap malam sebanyak 1999 kali.
YA ROZAQ…YA ROZAQ….YA ROZAQ…!!!
=============================
tentu saja semua merasa kaget, kenapa orang yang mendzikirkan asma ya Rozaq kok malah syetan Rojak yang datang….?
owh, ternyata setelah di selidiki si bapak ini ketika berdzikir menambahkan syarat2 khusus, yang syarat tersebut tak pernah di ajarkan oleh Rosululloh.
dia menahan napas pada jumlah tertentu, memasukkan kepalanya kedalam air, dan menambah khusu’ dengan wewangian kemenyan.
==============================
Saudaraku, hati-hatilah mengamalkan sesuatu
jika mau mengamalkan sesuatu pastikan bahwa yang di baca benar dan tatacaranya juga harus mengikuti utusan Alloh Muhammad SAW.
(sumber https://www.facebook.com/pages/Quranic-Healing-Indonesia/161298144026598)
SAYA GAGAL BERDAKWAH DENGAN CARA PERDUKUNAN
Oleh Gus Wachid
SAYA
MULAI belajar ilmu-ilmu perdukunan sejak masih Tsanawiyah. Tawuran yang
menjadi tren ketika itu, membuat tekad saya untuk mempelajari ilmu
klenik semakin kuat. Di sebuah pesantren, saya memulai belajar dengan
puasa patigeni dan selametan pakai ayam jago. Hatinya saya yang makan, dagingnya yang makan kyainya. Wah, saya diakali thok…Kalau gitu ya nayamul (Bahasa
Arema: lumayan) buat kyainya (Tertawa). Kemudian disuruh puasa 40 hari.
Setelah itu, untuk mengetahui sah tidaknya puasa dites. Tesnya dengan
cara membaca wirid dulu. Salah satu wiridnya adalah: Ya maliki ya maliku, iyyaka nakbudu waiyyaka nastain. Jarum
ditusukkan dan kulit saya disilet. Aneh, tidak ada darah yang keluar
sedikitpun, walaupun ada bekasnya. Pertanda puasa saya sah. Saya lulus.
Padahal
saya melanggar aturan guru. Karena saya hanya sanggup puasa selama 7
hari. Baru dapat beberapa hari, BAB saya berwarna putih. “Waduh, bisa
bisa mati saya,” pikir saya. Saya memang berbakat untuk urusan ilmu-ilmu
seperti ini. Kata orang, saya ini keturunan Joko Tingkir, jadi
dzikirnya bisa pamungkasan (ampuh). Cirinya adalah panjang depa
kedua tangan saya lebih panjang dari panjang badannya. Sementara
teman-teman yang puasa genap 40 hari lengkap ada yang disuruh mengulang
karena tidak lulus.
Belajar
ilmu seperti itu ada urutannya. Pertama, ilmu Karamah.Selanjutnya, ilmu
tenaga dalam. Kalau orang cuma belajar tenaga dalam tanpa karamah
biasanya tidak kuat. Ilmu tenaga dalam itu mudah. Beli juga bisa. Diisi
langsung bisa di tempat. Nah, di tenaga dalam inilah nanti setiap dukun
itu mempunyai spesialisasi sendiri-sendiri. Ada ilmu kebal, pelet,
santet dan sebagainya. Tanpa dua ilmu ini, berarti itu dukun bohongan.
Setelah kedua ilmu tersebut berikutnya adalah lelakon yang berfungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan.
Cara mendapatkan ilmu karamah dengan membaca shalawat, kemudian puasa beberapa hari. Selanjutnya mewiridkan: Ya Allah, Ya Rasulullah, Ya Syekh Abdul Qadirjaelani, Ya Allah kulo nyuwun karamahipun Syekh Abdul Qadirjaelani (Ya Allah, saya
minta karamahnya Syekh Abdul Qadir Jaelani). Sambil dipancing dengan
gerakan-gerakan untuk kemudian gerak sendiri tanpa bisa dikendalikan.
Setelah itu minta gerakan apa saja, langsung bisa sendiri.
Setelah
selesai mempelajari ilmu karamah di Malang, baru saya mengembara dari
kota ke kota mencari ilmu pengisian. Yang cukup lama di Lumajang, selama
2 tahun. Di sanalah saya belajar ilmu Cor Wojo (isian untuk
kekebalan). Pantangan ilmu ini adalah makan pisang Mas. Tetapi waktu
saya mencoba melanggarnya, tidak ada pengaruhnya buat saya.
Termasuk
yang saya pelajari adalah ilmu pasang susuk. Susuknya terbuat dari
jarum emas. Cara memasukkannya dengan membaca shalawat dalam jumlah
tertentu kemudian membaca: udkhuluha bisalamin aminin (masuklah dengan selamat lagi aman, ayat).
Di
Kediri, saya meneruskan perburuan ilmu. Saya diajari shalawat tertentu
yang dibaca dalam jumlah yang cukup banyak. Baru membaca beberapa kali
saja, sudah muncul hasilnya. Jin datang dengan wajah mirip guru saya.
Bahkan namanya pun menggunakan nama guru saya.
Tidak puas sampai di situ, saya mengejar ilmu yang lebih tinggi dari Cor Wojo yaitu ilmu Sungai Raja. Madura
tujuan saya. Termasuk di dalamnya ada pembelajaran jurus Wali Songo.
Mewiridkan sembilan asmaul husna, tetapi sebenarnya salah satunya bukan
nama Allah: Ya hayyu, ya ali, ya mali, ya wafi, ya waqi, ya qowi, ya ghoni, ya wall, ya baqi (Mali bukan nama Allah). Dibaca sembilan kali tanpa nafas. Tapi nampaknya saya kurang sukses. Selanjutnya, saya lebih banyak mengembangkan sendiri dengan membaca dari buku-buku dan diskusi.
Dan banyak Orang yang tertipu …
Tahun
1986 saya sudah mulai praktik setamat dari Aliyah. Hanya dari mulut ke
mulut, saya semakin dikenal banyak orang. Puncaknya tahun 1988 waktu
saya di semester satu IAIN. Pelanggan
saya orang-orang besar. Di antara mereka ada para dosen saya sendiri.
Belum lagi para dosen itu membawa teman-temannya lagi. Makanya mereka
semua sangat sangat hormat kepada saya. Sampai pernah, ketika saya mbisu (puasa
bicara) saat diskusi kelas. Para dosen tidak ada yang menegur, yang ada
malah semakin hormat. Mereka hanya bilang, “Gus Wachid lagi mbisu.”
Kecuali satu orang yang masya Allah.., Abu Bakar Muhammad
namanya, dosen hadits orang Bima, beliau sangat benci saya. Kalau masuk
kuliah, laki perempuan dipisah. Resikonya, beliau adalah dosen hadits
yang paling tidak laku. Tapi saya selalu mengambil beliau. Hanya beliau
yang tidak terpengaruh saya.
Setelah
itu, dari mulut ke mulut orang ramai datang ke saya untuk minta
bantuan. Saya waktu itu punya majlis Shalat Tasbih dan dzikir setiap
malam Jumat Legi. Dan setelah itu saya adakan taubatan (mandi di
kolam). Saya dulu punya kolam untuk memandikan orang. Itu sebenarnya
kolam ikan mungkin malah ada ularnya juga. Semua ini sebenarnya hanya
mengarang. Tanpa rujukan atau bisikan.
Beberapa
nama besar bahkan para akademisi agama pernah saya mandikan. Pernah
suatu saat datang seorang profesor kepada saya karena kasus anaknya yang
nakal, kurang wibawa dalam memimpin, anak buahnya mulai ada yang
berontak dan mulai adanya saingan. Saya mandikan, mandi taubat, kata
saya. Sebelum mandi, saya si ram sebanyak 3 kali. Saya siramkan air di
kepalanya yang botak sambil saya katakan, “Istighfar ya pak. Istighfar
ya pak!” Sebenarnya saya ingin tertawa dengan apa yang saya lakukan itu.
Karena saya sendiri tidak yakin dengan apa yang saya lakukan. Kok yo goblok temen (kok ya bodoh sekali). Kalau angin duduk bisa mati nih orang, kata hati saya. Jadi, kayak saya jadikan hiburan saja.
Ada
peristiwa yang lebih menggelikan. Pada suatu malam, seorang atasan yang
jadi pasien saya sedang saya mandikan di pinggir sumur. Tiba-tiba
datang salah seorang anak buahnya yang juga perlu bantuan saya. Melihat
bawahannya datang, dia blingsatan dan sangat malu kemudian minta saya sembunyikan.
Sebenarnya
saya lebih dikenal sebagai pemasang susuk. Terutama susuk kekebalan.
Pernah saya mengisi satu pasukan yang mau berangkat bertugas ke Timor
Timur. (Gus Wachid diam sejenak dan mengucap perlahan: Astaghfirullahal adzim…).
Pengisian
masal seperti itu tidak hanya terjadi sekali. Tahun 1993 waktu saya KKN
di Malang Selatan, semua anak peserta KKN saya isi. Laki-laki dan
perempuan semuanya saya suruh menelan pelor. Tujuannya untuk jaga-jaga
karena tempat KKN nya adalah basis orang Kristen.
Solusi yang saya berikan kepada para pasien terkadang hanya pakai feeling saja.
Dengan konsentrasi sebentar kemudian datang solusi. Kalau sedang
bingung mencari solusi, saya pura-pura masuk ke kamar dulu. Sebenarnya
jujur, waktu itu buat mikir dulu apa yang harus saya lakukan. Maka,
terus terang saya ragu kepada para dukun yang katanya selalu dapat
bisikan saat menyelesaikan masalah pasiennya.
Saya bukan tipe dukun yang suka dengan bantuan jin, walupun saya punya. Jin saya yang paling akrab namanya Abdul Qowi (Karena sesuatu hal, nama jin pun harus disamarkan, Red). Saya memanfaatkan
dia hanya untuk mengobati orang yang sedang kesurupan saja. Dengan
membaca salah satu model shalawat sebanyak tiga kali, dia sudah langsung
hadir.
Saya
tidak terlalu suka dengan jin saya itu. Tetapi biar pun begitu, dia
sering hadir. Yang terlihat oleh saya, Abdul Qowi tidak ada fisiknya dan
tidak bisa dipegang. Kadang datang seperti bayangan, kadang seperti
kaca. Tetapi terkadang juga hadir dalam mimpi. Pernah saya di ajak
jalan-jalan ke kawan-kawannya. Kawan-kawannya seperti ulat kepompong
bergelantungan di pohon.
Kalau
datang dia menasehati saya. Tetapi tidak berani yang aneh-aneh. Karena
dia tahu kalau saya punya ilmu agama. Dia tidak pernah memerintahkan
saya menyembelih binatang, karena saya tahu itu haram jika untuk
persembahan jin. Paling hanya nyuruh saya shadaqah sir (rahasia) dan amal lain yang tidak terlihat melanggar syariat.
Dalam
mengobati orang kesurupan, sangat sering saya dan Abdul Qowi harus
mengeluarkan jin yang lebih kuat. Tetapi saya lawan lagi, lawan lagi.
Sampai keringat becucuran. Kalau sudah lelah begitu, saya berdoa dengan
ilmu karamah, “Ya Allah kembalikan kekuatan saya.” Tiba-tiba kembali
kuat.
Selain
Abdul Qowi, ada satu jin lainnya yang beberapa kali datang membantu
saya. Kalau jin-jin yang lainnya banyak yang datang kemudian pergi. Jin
yang beberapa kali datang itu namanya Sumo. Awal saya kenal Sumo adalah
saat saya mengobati orang yang kesurupan. Melalui lisan orang itu, Sumo
berkata, “Kulo tumut dadi santri jenengan (Saya
iku jadi santri Anda).” Setelah itu, dia datang berkali-kali waktu saya
mengobati orang kesurupan. Saya suruh dia masuk ke tubuh orang yang
kesurupan itu dan keluarlah suara Sumo yang pernah saya kenal dulu.
Tapi,
tidak semua pengalaman perdukunan itu menyenangkan. Saya pernah
dikerjai oleh Abdul Qowi. Malam itu jam menunjukkan pukul 22.00. Saat
saya mulai mewiridkan sesuatu. Mencoba ilmu supaya bisa pergi ke Mekah
dalam waktu sejenak. Abdul Qowi datang dan mengajak saya pergi ke suatu
tempat dalam keadaan saya seperti tidak sadarkan diri. Dalam pekatnya
malam, saya terus berjalan hingga saya sadar Abdul Qowi telah
meninggalkan saya. Gelap sekali. Saya tidak tahu di mana. Saya coba
tenangkan diri. Lihat kanan-kiri dan barulah saya tahu bahwa saya sedang
ada di suatu candi di Batu Malang. Waktu itu Batu malang masih belum
banyak penduduknya. Pagi harinya, kaki saya penuh duri dan celana saya
kotor oleh rumput dan duri.
Sejak
saat itu kebencian saya kepada mereka semakin bertambah. Maka ketika
saya mulai taubat, jin Abdul Qowi saya ludahi agar dia pergi.
Berburu barang ghaib
Saat
saya masih aktif di perdukunan, saya sering mengambil barang-barang
ghaib dengan tirakatan dan amalan tertentu. Pernah suatu hari saya
bersama seorang tokoh agama terkenal di Malang dan seorang dukun dari
Pasuruan yang juga guru saya belajar ilmu susuk, mengadakan ritual untuk
mengambil batu mirah. Sebelumnya, kami telah menerawangnya dengan ilmu
karamah dan dzikir. Hasilnya, tempat keberadaan batu mirah dan waktu
keluarnya sudah kami dapatkan. Di Malang Selatan.
Malam
semakin larut. Malam itu adalah malam ketiga kami mengadakan tirakatan
di tempat itu. Tiba-tiba sebongkah batu besar menggelinding begitu saja.
Merah menyala. Kedua orang yang bersama saya, justru lari. Katanya
mereka melihat ular besar sekali. Tetapi saya tidak melihatnya. Yang
saya lihat hanya batu mirah saja. Saya ambil batu mirah itu dan langsung
saya bungkus dengan lawon (kain kafan yang belum dipakai). Dan
kami bawa pulang. Barang ghaib seperti itu tidak boleh langsung
dimanfaatkan sebelum diselameti terlebih dahulu. Batu mirah yang
terbungkus kain kafan itu saya masukkan ke peti dan diselameti dengan
ayam putih. Peti terkunci rapat. Saya sendiri yang menjaganya. Jika
malam tiba, saya tidur di atas peti itu. Tetapi anehnya, ketika
tirakatannya selesai dan peti kami buka ternyata batu mirah berubah
menjadi tanah.
Pernah
juga saya dapat uang satu peti dalam pecahan sepuluh ribuan. Kalau yang
ini perlu waktu lima malam untuk mengambilnya. Hanya, saya ikut malam
yang terakhir saja. Tempat mengambilnya di pembakaran batu bata yang
kata orang angker. Di kampung itu ada orangtua yang diimpeni (mendapat
mimpi) bahwa batu batanya tidak boleh diambil, karena disenangi oleh
makhluk halus untuk membangun istananya. Sudah bertahun-tahun batu bata
itu tidak ada yang berani mengambilnya. Katanya itu istana jin. Dan
katanya lagi, tempat itu bisa memberi uang. Maka, kami kembali
mengadakan lelaku dengan tirakatan dan mengadakan selametan
dengan penduduk sekitar. Pada malam ke lima. Kedua teman saya tidur,
sementara saya masih terus melek. Dan tiba-tiba peti itu muncul. Saya
bangunkan mereka dan saya suruh mereka yang mengambil, karena saya tidak
berani mengambilnya. Dibuka, isinya uang. Untuk meyakinkan keaslian
uang itu, diambillah satu lembar. Esoknya dibelanjakan oleh salah satu
santri dan laku. Tetapi uang tetap harus diselameti dulu sebelum
dimanfaatkan. Kembali saya yang menjaganya. Pada hari terakhir tirakatan
dan selametan, kita buka petinya dan semua uangnya telah berubah
menjadi kertas.
jalan panjang pertaubatan
Tahun
1991 saya masih kuliah di IAIN. Waktu itu saya sudah mulai kenal agama.
Saya mulai kenal Darul Arqom, Jamaah Tabligh, senang baca kitab
sendiri. Keraguan saya terhadap dunia yang selama ini saya geluti
semakin kuat. Apalagi saya kecewa berat terhadap dunia perdukunan ini.
Niat besar saya bukan harta. Tetapi berdakwah kepada masyarakat dengan
ilmu-ilmu tersebut. Anak-anak muda yang senang mabuk dan tawuran mau
kumpul kepada saya karena saya punyai ilmu perdukunan. Kemudian saya
nasehati. Benar, mereka mau berhenti sesaat. Tetapi setelah itu balik
lagi. Bahkan ada dua murid saya yang saling bacok-bacokan. Saya gagal dalam berdakwah dengan cara seperti itu. Tidak ada hasilnya.
Perjalanan
taubat saya sangat panjang. Tidak bisa langsung tuntas. Banyak hal yang
membuat pertaubatan sangat sulit. Di antaranya popularitas. Banyak
orang yang sudah terlanjur kagum dan percaya kepada saya. Jadi sekali
waktu, ketika ada yang datang meminta bantuan, saya masih menunjukkan
kemampuan saya di hadapan orang tersebut. Semua orang segan kepada saya.
Sehingga tidak ada yang berani menegur saya. Juga karena saya sudah
mempelajari semua ini sejak kecil. Sudah mendarah daging.
Saya
terus merenung dan mengkaji. Saya mulai meragukan kebenaran ilmu
karamah. Logika saya berkata, karena karamah ini bisa mendatangkan
gerakan apapun yang kita minta, maka kita minta gerakan menggitar
layaknya pemusik ternama pun bisa. Tapi kan tidak mungkin Allah
memberikan jurus menggitar. Berarti ilmu ini bukan dari Allah seperti
yang saya yakini selama ini.
Saya
juga bertanya kepada para kyai dan ulama yang benar. Mereka sangat
berjasa besar dalam pertaubatan saya. Walaupun, suatu saat saya pernah
kecewa pada seseorang yang pernah belajar di Mekah. Waktu saya tanya apa
hukumnya susuk, dia katakan boleh asal untuk pengobatan membantu orang
lain. Padahal saya sedang membutuhkan jawaban yang berdasarkan dalil.
Sampai
akhirnya saya menikah tahun 1995. Allah menganugerahi saya istri yang
sangat shalehah. Dialah orang yang sangat besar jasanya mengembalikan
saya ke jalan yang benar. Tanpa menggurui dan dengan sabar, istri terus
mengingatkan saya, “Sampeyan itu mas, begini ini apa dasarnya?” Saya pun
segan. Ritual perdukunan saya lakukan diam-diam. Hingga suatu hari saya
katakan bahwa saya mau taubat, istri saya gembira luar biasa. Setelah
itu setiap ada pasien yang menelepon, istri saya langsung memarahinya.
Proses
taubat belum selesai. Tahun 1997 Allah menganugerahi pada kami buah
hati, perempuan. Tapi cobaan itu datang. Anak saya ada masalah pada
sebagian anggota tubuhya. Perasaan saya ketika itu berkata, “Ini teguran
dari Allah dan mungkin gangguan dari jin yang tidak rela melihat saya
taubat.”
Selanjutnya
giliran jin yang berulah. Saya sakit parah dan lama tahun 1997 itu.
Tidak bisa buang air kecil. Sakitnya luar biasa. Seorang ustadz meruqyah
saya. Seketika itu saya langsung bisa kencing. Tapi kencing darah
banyak sekali.
Bukan hanya sekali itu saya merasakan gangguan jin. Suatu saat ada orang gila datang ke tempat saya sambil membawa pedang berteriak-teriak. Katanya
dia seperti itu gara-gara dulu disusuk oleh Gus Wachid.
Tetangga-tetangga semua dengar. Mungkin jin bermaksud agar saya minta
bantuan mereka lagi. Tetapi tidak. Saya ambil wudhu baca al-Qur’an, saya
baca: lailaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin qodir. Saya keluar membawa tongkat. Dan alhamdulillah saya bisa menaklukkannya kemudian disuntik dokter dengan obat penenang.
Adapun untuk berani menyatakan bahwa semua ini adalah haram belum lama. Yaitu setelah saya kenal dengan kawan-kawan dari Ghoib Ruqyah Syar’iyyah. Saya
jadi sering menangis kalau memikirkan kesalahan di masa lalu. Sangat
menyesal. Saya pernah menebus kesalahan itu dengan puasa Dawud dalam
rentang waktu yang sangat lama. Sebagai
bentuk pernyataan taubat, sekarang ini di mana-mana, di pengajian umum,
di pertemuan ribuan orang yang banyak~dihadiri para kyai dalam sebuah
acara saya bicara lantang, “Saya dulu tidak mengajak dakwah kepada
Allah. Dakwah saya dulu adalah dakwah untuk fanatik kepada saya. Saya
dulu pernah mengisi susuk, ternyata itu haram. Saya dulu pernah
memandikan orang malam-malam, ternyata itu salah. Saya bertaubat kepada
Allah.”
Saya
juga mendatangi mantan para pasien saya dulu. Meminta maaf kepada
mereka. Tangapan mereka macam-macam tetapi semuanya baik-baik saja.
Karena saya dulu tidak pernah memeras mereka. Ada yang mencoba menghibur
saya, “Saya tahu kok kalau Gus itu dulu cuma main-main.” Tapi ada juga
yang bilang, “Sebenarnya gak apa-apa kok Gus, kalau untuk kebaikan.”
Membobngkar kebohonangan Rajah dan Dukun
Sesuai dengan pengalaman saya dulu, ternyata rajah-rajah dalam kitab Syamsul Ma’arif Kubra itu gedabrus kabeh (omong
kosong semua). Saya pernah mempraktikkan macam-macam petunjuknya,
tetapi tidak ada yang bisa. Bukan cuma saya, banyak orang yang telah
mencobanya dan gagal. Saya pikir rajah-rajah itu hanyalah bisikan jin
yang ngarang saja. Mungkin ampuh buat pengarang buku itu atau yang
serius banget. Sebenarnya rajah-rajah itu berfungis agar ada ain (benda nyatanya) saja. Intinya adalah mengisinya dengan tenaga dalam.
Saya
sendiri pernah datang ke seorang ahli rajah paling terkenal di Malang
sini. Pelanggannya datang dari berbagai tempat sampai dari Jakarta pun
ada, termasuk para pejabat tinggi negara. Dia punya majlis setiap malam
Jumat Legi. Dengan menyembelih sapi. Pengajian itu diisi oleh 40 kyai
gantian. Saya rutin datang waktu itu. Saya pernah cek dia dengan ilmu
karamah saya, ternyata dia itu tidak ada isinya. Menjelang saya taubat,
saya pernah kerjain dia. Saya berteriak-teriak pura-pura
kemasukan roh memanggil nama dia di depan rumahnya. Kemudian saya diajak
masuk, didudukkan di tempat duduknya sambil ketakutan. Jadi gak ada
apa-apanya, dia gak tahu kalau saya bohongi.
Saya
terus berdakwah kepada para kyai dan teman-teman perdukunan dulu. Salah
seorang teman saya mengaku bisa pergi ke Mekah dalam sesaat dan shalat
di Masjidil haram. Saya datangi dia. Saya bilang itu adalah jin. Dan
saya perkuat dengan penjelasan ilmiah. Saya jelaskan waktu dia berangkat
shalat Jumat ke Mekah jam I 1.00 waktu Malang, di Mekah masih jam 07.00
pagi. Jadi belum ada shalat Jumat. “Mosok gitu Gus?” kata dia yang kemudian bertaubat. Alhamdulillah.
Sekarang ini, yang saya incar adalah dukun-dukun yang berbuat kriminal. Kalau ada yang begitu, di mana saja tak parani (saya
datangi) langsung tapi prosedural. Seperti belum lama ini saya
sendirian, sebenarnya saya sudah mengajak teman-teman tetapi
berhalangan. Saya mendatangi perguruan di Ngawi yang menawarkan ilmu
menghilang. Caranya dengan menyembelih kucing, kemudian dikubur di
tempat yang tidak terkena sinar matahari dan setelah empat puluh satu
hari diambil dengan puasa selama itu. Ada sebelas tulang yang harus
diambil. Sebelum mencoba ilmu itu, ada mandi dan ritual lainnya.
Diusahakan dipaskan ritual hari terakhir itu pada malam bulan purnama.
Terus ambil cermin. Sambil melihat cermin, disuruh untuk menggigit satu
persatu 11 tulang itu. Mana tulang yang digigit dan wajahnya tidak
terlihat di kaca, maka tulang itulah yang dibawa dan digunakan untuk
menghilang kapan dia mau.
Ada
tetangga saya yang ikut perguruan itu dan jadi gila. Bapaknya datang ke
saya. Dan saya datang langsung ke Ngawi. Saya bawa polisi dan ikut
menggerebeknya. Dia pun dipenjara. Sayangnya, bapaknya takut waktu
digertak dukun itu. Akhirnya dia mencabut laporannya dari polisi dan dia
dikeluarkan lagi dari penjara. Yang
paling seru, pengejaran dukun dua tahun lalu. Adik kawan saya ditipu
dalam bisnisnya 200 juta. Akhirnya dia datang ke dukun-dukun top untuk
menggandakan uang. Dia datang ke Situbondo. Sebelum meminta uang dalam
jumlah besar para dukun itu menyihirnya terlebih dahulu dengan air minum
atau cara lainnya.
Saya dan teman-teman membongkar sindikat penipuan ini. Jaringannya dari Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan berujung di Madura. Saya
datangi yang di Pasuruan. Orangnya menyeramkan, kukunya panjang sekali.
Saya masuk ke rumahnya. Rajah-rajahnya saya sobeki, termasuk ayat-ayat
yang ditempel di WC. Saya bilang, “Saya ini Gus Wahid. Kamu ini sesat,
penipu.” Polisi menangkapnya. Walaupun saya dengar sudah dikeluarkan
lagi.
Selanjutnya
saya ke Probolinggo. Ternyata yang di Probolingo ini adalah ustadz yang
lugu. Hanya diiming-imingi uang saja oleh para dukun itu. Saya nasehati
dia baik-baik. Saya tidak tega marah, karena waktu saya bicara, anaknya
yang kecil mengintip. “Sampeyan itu salah. Aqidah jadi rusak!” kata
saya. Penggerebekan
berlanjut ke Situbondo. Saya beserta lurah dan masyarakat setempat
menggerebeknya. Sayangnya, si dukun lari dan tidak tertangkap.
Dan
akhirnya ke Madura. Dukun paling top itu tidak bisa ditangkap. Pasalnya
yang tahu tentang dukun ini adalah yang di Situbondo. Sementara dukun
Situbondo tidak bisa tertangkap. Jadi, tidak ada bukti yang kuat untuk menangkapnya. Masyarakat
kita punya masalah yang komplek. Saya pernah menulis bahwa di negeri
ini ada tiga permasalahan penting yang harus segera diatasi. Pertama,
tidak ada standarisasi ulama. Kedua, ketidakjelasan kurikulum pesantren.
Ketiga, tidak ada editing syariat untuk buku dan tayangan televisi. Semoga Allah menjadikan kita hamba-Nya yang bertaqwa.
Majalah GHOIB Edisi Khusus “Dukun-Dukun Bertaubat”
(Sumber : www Ghoibruqyah.com)
BERIKUT
INI ANDA BISA SAKSIKAN SALAH SATU DZIKIR SESAT YANG DILAKUKAN PARA AHLI
TAREKAT DAN SUFI……ADAKAH RASULULLAH MENCONTOHKAN PERBUATAN SEPERTI ITU ?
Popularity: 56% [?]